Matahari Tidak Pernah Terbenam di Negeri Senja

Posted in Cerpen on 1 Oktober 2009 by 09ophie

Hidupku penuh dengan kesedihan – karena itu aku selalu mengembara. Aku selalu berangkat, selalu pergi, selalu berada dalam perjalanan, menuju ke suatu tempat entah di mana, namun kesedihanku tidak pernah hilang. Kesedihan, ternyata, memang bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan, karena kesedihan berada di dalam diri kita. Aku selalu mengira kalau melakukan perjalanan jauh maka kesedihan itu akan bisa hilang karena tertinggal jauh di belakang, tapi itu tidak pernah terjadi. Ada segaris luka dalam hatiku yang telah mendorong aku pergi jauh dari kampung halamanku dan sampai sekarang belum pernah kembali. Baca lebih lanjut

Hujan, Senja Dan Cinta

Posted in Cerpen on 1 Oktober 2009 by 09ophie

Karena ia mencintai dia, dan dia menyukai hujan, maka ia menciptakan hujan untuk dia .
Begitulah hujan itu turun dari langit bagaikan tirai kelabu yang lembut dengan suara yang menyejukkan. Dia sudah tahu saja dari mana hujan itu datang.duduk di depan jendela, diusapnya kaca jendela yang berembun. Jari-jari-nya yang mungil mengikuti aliran air yang menurun perlahan di kaca itu.
”Hujan, o hujan …” Dia berbisik.
Dia begitu berbahagia menyadari cinta kekasihnya yang begitu besar, sehingga menjelma hujan yang selalu dirindukannya. Dia tahu betapa ia selalu memberikan yang terbaik untuk dirinya. Dia terharu dengan cinta yang membuat segala benda dan peristiwa menjadi bermakna. Dia memandang keluar jendela, menembus tirai kelabu, melewati desau pohon-pohon bambu yang basah dan berkilat dalam hujan dan angin, mengirimkan getaran cinta yang melesat sepanjang langit menuju kekasihnya di balik kabut. Kilat berkeredap dan guntur menggelegar diatas gunung dalam pertemuan cinta yang panas dan membara.
Baca lebih lanjut

Selamat malam, Duhai kekasih

Posted in Cerpen on 1 Oktober 2009 by 09ophie

DARI jauh Sukab sudah mendengar lagu dangdut itu.
selamat malam
duhai kekasih
sebutlah namaku
menjelang tidurmu
Langkah menjadi ringan, seringan hatinya sejak sore sudah melayang-layang. Tumirah, ya Tumirah, wanita itu sudah berjanji akan menunggunya di malam Tahun Baru. Sudah berjanji akan berjoget di lapangan terbuka, lapangan sepak bola di kampungnya yang kini menjadi arena pesta. Tumirah, Tumirah, telah dibayangkannya wanita bertubuh sintal itu, dengan kain dan kebaya merah, dengan rambut terurai sampai ke bahu, dengan sendal jepit merek Swallow, bergoyang dan bergoyang di arena jojing yang becek tapi membakar.
Baca lebih lanjut

Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi

Posted in Cerpen with tags , on 1 Oktober 2009 by 09ophie

“Sabar Pak, sebentar lagi,” kata hansip.
”Waktunya selalu tepat pak, tak pernah meleset, ” sambung warga yang lain.
Pak RT manggut-manggut dengan bijak. Ia melihat arloji.
”Masih satu menit lagi,” ujarnya.
Satu menit segera lewat. Terdengar derit pintu kamar mandi. Serentak orang-orang yang mengiringi Pak RT mengarahkan telinganya ke lobang angin, seperti mengarahkan antena parabola ke Amerika seraya mengacungkan telunjuk di depan mulut.
”Ssssstttt!”
Baca lebih lanjut

Hello world!

Posted in Uncategorized on 1 Oktober 2009 by 09ophie

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!